Teknik Teknik dan Perintah Web Dinamis Dalam php |
A. Sekilas tentang Web Dinamis
Web dinamis adalah suatu web yang kontent atau isinya dapat berubah–ubah setiap saat. Sebab dalam teknologi pembuatan web dinamis sudah dirancang semudah mungkin bagi pemakai atau user yang menggunakan web tersebut. Definisi web dinamis yang lengkap yaitu web yang isinya dapat dirubah sewaktu-waktu dengan sangat mudah tanpa harus melakukan perubahan pada kode-kode atau coding. Kontent yang terdapat di web dinamis pun tersimpan disebuah database, sehingga bagi orang-orang yang tidak bisa akan coding-pun dapat merubah isi kontent tersebut tanpa harus menguasai bahasa pemrograman web yang biasa disebut dengan coding. Untuk perubahan kontent atau dokumen dalam sebuah web dinamis dibilang mudah daripada web statis yang harus memiliki keahlian khusus pada bagian scripting web tersebut.
Sebuah website dinamis umumnya dibuat menggunakan Comtant Management System (CMS) tertentu dengan penyimpanan data di database (misalnya seperti MySQL) dan biasanya juga web ini tersusun dari bahasa pemograman seperti HTML, CSS, PHP, JavaScript dan berhubungan dengan database MySQL.
Content Management System atau sering disebut dengan CMS adalah aplikasi web yang berisikan template untuk mengelola isi halaman web secara mudah. Penggunaan Content Management System tidak memerlukan pengetahuan pemrograman web yang handal karena proses instalasi dan cara penggunaannya sudah user friendly. CMS sendiri ada yang dibuat khusus menyesuaikan kasus yang ada dan biasanya berbayar dan ada yang berupa template instan yang fungsionalitasnya dibuat dengan menyeuaikan pada beberapa proses bisnis yang ada didunia nyata yang dapat digunakan secara gratis.
Aplikasi Content Management System instant yang banyak terdapat di internet saat ini kebanyakan dibuat menggunakan scripting language PHP dan database-nya adalah MySQL. Saat ini perkembangan Content Management System cukup pesat, banyak vendor yang membuat CMS instant yang didistribusikan secara gratis. Perkembangan CMS instant ini juga dipicu oleh perkembangan web 2.0 yang memungkinkan interaksi dalam arti yang cukup luas antara pengelola web dan pengunjung web. Selain perkembangan teknologi web dan infrastruktur internet, perkembangan pesat Content Management System juga dipicu oleh kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis yang menginginkan web dapat mendukung kegiatan bisnis mereka secara mudah dalam hal pengelolaan content, cepat dalam pembuatan web, serta murah dalam pengadaannya.
Saat ini, pengembangan aplikasi web CMS sudah banyak yang menggunakan konsep freamework. Dengan konsep ini, sangat dimungkinkan untuk melakukan modifikasi terhadap beberapa fitur Content Management System instant tersebut karena semuanya dibuat lebih modular. Berikut adalah beberapa contoh web CMS instant yang dibuat oleh vendor dan dapat digunakan secara gratis dan scripting language yang digunakan adalah PHP dengan database server MySQL.
Ada beberapa jenis-jenis Content Management System atau CMS, yaitu :
- CMS untuk membuat personal blog, contohnya WordPress.
- CMS untuk membuat web e-Commerce, contohnya PrestaShop, OsCommerce, Opencart, Drupal.
- CMS untuk membuat web e-Learning, contohnya Moodle.
- CMS untuk membuat personal web, contohnya joomla!, Mambo.
- CMS untuk membuat web e-Forum, contohnya phpBB, MYBB ,Vbulletin.
Berikut adalah beberapa jenis framework berbasis scripting language PHP yaitu:
- Code Igniter (CI).
- RubyOnRail (RoR).
- CakePHP.
- FuseBox.
Contoh web dinamis ini banyak sekali kita temui di internet misalnya seperti web berita, personal blog, toko online, web pasang iklan, dan lain-lain.
B.Teknik Pembuatan Halaman Web Dinamis dengan PHP
Ada dua teknik utama yang digunakan oleh web dinamis, yaitu teknik memanggil halaman lain dan teknik menyisipkan isi dari file lain. Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan disimak keterangan di bawah ini:
1. Memanggil Halaman Lain
Teknik ini hanya membutuhkan satu file utama, nantinya menu dan content ada didatabase. Rancangan tabelnya cukup sederhana, hanya berupa tab seperti idpage, judul, isi. Namun itu semua dapat kamu kembangkan. Hampir sebagian besar situs berita dan CMS menggunakan teknik ini. Berikut contoh yampilan web dinamis:
Dalam pembuatan web dinamis hanya ada satu file utama yaitu index.php, di mana didalamnya ada beberapa baris kode untuk memanggil file dari folder lain (folder pages), dan cara memanggilnya dengan link seperti ini index.php?p=about (link ini akan memanggil file about.php yang ada di dalam folder pages). Berikut contoh struktur folder web dinamis:
Struktur Folder pada Web Dinamis |
Seperti terlihat pada gambar di atas, kita akan membuat file index.php yang terletak di root folder, dan file home.php, about.php, dan contact.php ada pada folder pages.
Pertama silahkan buat file index.php dan ketikkan kode di bawah ini:
Script PHP untuk index.php |
Perhatikan kode pada baris ke 10, 11, 12 di atas, terdapat tiga link yang linknya index.php?p=xxx, dan dimana xxx akan memanggil file yang ada di folder pages. Jika linknya ?p=about, maka akan memanggil file pages/about.php.
Sekarang kita buat file home.php, about.php, contact.php. Pertama buat file home.php dan kodenya seperti dibawah ini:
Script PHP untuk home.php |
Berikutnya buat file about.php dan kodenya seperti di bawah ini:
Script PHP untuk About.php |
Dan yang terakhir buat file contact.php dan kodenya dibawah ini:
Script PHP untuk contact.php |
Linknya adalah index.php?p=home dan bukan index.php?p=home.php untuk memanggil file home.php di dalam direktori pages. Dan kamu dapat mencoba untuk membuat link yang tidak ada filenya seperti index.php?p=tentang, karena file tentang.php tidak ada dalam direktori pages, maka akan muncul pesan “Halaman tidak ditemukan! “
Keunggulan yang bisa dirasakan dengan menggunakan teknik ini salah satunya adalah hanya butuh satu file index.php yang berisikan Tema, Link Menu dan Lainnya, dan yang akan di Panggil hanya bagian Konten yang di include dari folder pages.
2. Menyisipkan Isi File
Bagi yang sudah mengenal dan menggunakan HTML , maka berpindah ke halaman lain pada web tidak akan menjadi masalah. Hal ini mudah dipahami, karena berpindah halaman antar HTML merupakan hal yang lazim dilakukan. Di sini dikatakan lazim karena bahasa lain sekalipun akan menggunakan perintah HTML untuk melakukan perpindahan halaman.
<a href=”halaman_yang_dituju.html”>Link</a>
Pada umumnya, PHP pun akan menggunakan cara yang sama, yakni mencetak tag html yang sesuai. Namun, dalam web dinamis, cara ini dianggap tidak efektif. Hal ini wajar mengingat cara demikian menuntut pembuatan file html sejumlah halaman yang diperlukan. Untuk itu, dalam pembuatan web yang dinamis, terdapat cara lain, yakni menggunakan perintah “include” dan “require” pada php. Berikut contoh scriptnya:
<?php
require_once(“global..php”);
require(“header.php”);
include_once(“head_body”);
if(isset($_GET[‘page’]))
{
$page=$_GET[‘page’];
if($page==1)
include(“home.php”);
elseif($page==2)
include(“profil.php”);
else
include(“under_construction.php”);
}
include_once(“footer.php”);
?>
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa terdapat beberapa variasi perintah include dan require. Adapun fungsi keduanya hampir serupa, yakni memasukkan file line sebagai bagian dari halaman tempat pemanggilan. Dengan contoh di atas, maka dapat dilihat halaman header.php , home.php , profil.php dan halaman-halaman lainnya akan disertakan sebagai bagian dari halaman utama. Dengan cara ini, maka bagian-bagian halaman yang cenderung tetap dapat dibuatkan sebagai satu file terpisah.
Menyertakan File Lain ke suatu halaman PHP dengan kedua cara ini akan banyak menghemat waktu terutama jika kita ingin melakukan perubahan, oleh karena, kita hanya melakukan pembaharuan pada satu file sumbernya saja; tidak pada keseluruhan halaman dimana file sumber tersebut diikut sertakan.
Berikut akan kita pelajari beberapa cara untuk menyertakan file lain ke dalam PHP :
A.Pernyataan include()
PHP memungkinkan suatu kode yang disimpan dalam suatu file disertakan ke dalam suatu skrip PHP dengan menggunkan pernyataan include. Fungsi include() akan menyisipkan dan mengevaluasi file yang sudah dispesifikasikan sebelumnya dalam parameter fungsi. include () menghasilkan pesan peringatan, tapi script akan melanjutkan eksekusi. Hal ini sangat berguna kalau anda mempunyai sederetan kode (misalnya definisi suatu fungsi, definisi suatu konstanta, atau kode yang lain) yang sering digunakan pada berbagai skrip PHP yang anda buat. Dalam hal ini anda cukup menuliskan kode tersebut sekali saja ke dalam sebuah file. Lalu kalau anda memerlukan kode tersebut, anda bisa menggunakan fungsi include.
Bentuk pernyataan include adalah sebagai berikut :
include(nama_file);
Keterangan:
Dalam hal ini nama_file adalah string yang menyatakan nama file yang akan disertakan dalam skrip yang meng-include. Adapaun tanda kurung bisa tidak ditulis. Pernyataan include mengasumsikan bahwa berkas eksternak yang akan diproses adalah HTML. Dengan demikian kode yang ada dalam berkas yang akan diinclude akan diperlakukan sebagai kode HTML. Karena itu jika yang ada dalam berkas tersebut adalah kode PHP, anda perlu menuliskannya dalam tag .
B.Pernyataan include_once()
Fungsi include_once() mempunyai definisi yang sama dengan include(). Perbedaannya fungsi ini akan memastikan bahwa file yang disisipkan hanya akan disisipkan sekali saja. pernyataan include_once berguna untuk menghindari akibat dari suatu skrip yang disertakan beberapa kali. Hal ini sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kesalahan akibat suatu nama fungsi didefinisikan lebih dari sekali. Nilai variabel mengikuti nilai variabel terbaru.
Bentuk pernyataan include adalah sebagai berikut :
include_once(nama_file);
C.Pernyataan require()
Seperti halnya pernyataan Include, pernyataan require pada PHP juga digunakan untuk menyertakan file lain ke dalam suatu halaman PHP. Fungsi require() akan menyisipkan dan mengevaluasi file yang sudah dispesifikasikan sebelumnya dalam parameter fungsi require.
Bentuk pernyataan require adalah sebagai berikut :
require(nama_file);
D.Pernyataan require_once()
Fungsi require_once() mempunyai definisi yang sama dengan require(). Perbedaannya fungsi ini akan memastikan bahwa file yang disisipkan hanya akan disisipkan sekali saja. Nilai variabel mengikuti nilai variabel terbaru.
E.Perbedaan statement include, include_once, require, dan require_once
Perbedaan antara pernyataan include dengan pernyataan require terletak pada perlakuannya terhadap suatu kegagalan atau kesalahan:
- Pernyataan Include akan menghasilkan peringatan (E_WARNING) dan eksekusi kode-kode berikutnya tetap berlanjut.
- Pernyataan Require akan menghasilkan kesalahan (E_COMPILE_ERROR) dan eksekusi kode-kode berikutnya akan dihentikan.
Dalam memahami perbedaan keempat fungsi tersebut dapat dipahami dari pernyataan dibawah ini :
include :
Fungsi : Dapat menyisipkan file yang sama beberapa kali
Penanganan error : Pesan error ditampilkan dan kode program lainnya tetap akan dijalankan
include_once :
Fungsi : Hanya dapat menyisipkan file satu kali, walaupun dilakukan lebih dari satu kali tetap ditampilkan cuma sekali
Penanganan error : Pesan error ditampilkan dan kode program lainnya tetap akan dijalankan
require :
Fungsi : Dapat menyisipkan file yang sama beberapa kali
Penanganan error : Pesan error ditampilkan dan kode program lainnya tidak dijalankan (Hanya menapilkan pesan error)
require_once :
Fungsi : Hanya dapat menyisipkan file satu kali, walaupun dilakukan lebih dari satu kali tetap ditampilkan cuma sekali
Penanganan error : Pesan error ditampilkan dan kode program lainnya tidak dijalankan (Hanya menapilkan pesan error)
0 Comments
Posting Komentar